Masalah
keilmuan sudah sering kali dibicarakan jauh sebelum abad 21 ini berlangsung.
Mulai abad sebelum-sebelumnya telah banyak manusia yang bergerak dalam bidang
ini. Berbagai ilmu telah berkembang dari satu ilmu yang global menjadi
ilmu-ilmu yang lebih khusus. Pembahasannya pun semakin rinci dari zaman ke
zaman. Seiring bermunculannya ilmu-ilmu tersebut sering kali diiringi munculnya
para ahli dalam bidang ilmu tersebut. Ilmu atau ilmu pengetahuan akan tetap dan
terus berkembang selaras dengan berkembangnya masalah yang dihadapi manusia.
Dalam
islam, ilmu yang paling diwajibkan dan ditekankan untuk dipelajari adalah ilmu
syariat. Ilmu syariat sangat ditekankan karena ilmu tersebut digunakan untuk
beribadah dan berhubungan dengan Tuhan seperti fikih, aqidah, akhlak, ilmu
Al-Quran, dan lain-lain. Kenapa dalam islam ilmu yang berhubungan dengan ibadah
atau Tuhan itu dianjurkan??? Alasannya adalah karena tujuan manusia penciptaan
manusia itu adalah untuk beribadah kepada Tuhan.
Islam juga
menganjurkan untuk mempelajari segala ilmu yang baik selain ilmu syariat
seperti pertanian, perdagangan, ekonomi, sains, dan lain-lain. Bahkan islam
tidak hanya menganjurkan tapi mewajibkan untuk mempelajarinya, tetapi dengan
wajib kifayah. Artinya jika ada satu orang saja (dalam daerah dan waktu) yang
sudah mempelari maka yang lain tidak mempunyai kewajiban untuk mempejarinya.
Karena ilmu-ilmu seperti ini biasanya berlaku untuk masyarakat sehingga
ditinjau dari aspek ini jadi jika beberapa orang telah mengetahuinya maka
dianggap cukup. Sedangkan ilmu syariat biasanya adalah ilmu ilmu yang biasa
digunakan oleh perorangan jadi hukumnya wajib bagi perorangan.
Dari semua
ilmu yang ada baik itu ilmu syariat atau itu selain ilmu syariat itu tidak akan
berguna jika hanya kita pelajari. Ilmu itu harus kita amalkan. Jika kita tidak
mengamalaknnya maka ilmu itu hanya sekedar menjadi pengisi otak atau lebih
tepatnya disebut pengetahuan. Karena yang disebut ilmu itu adalah pengetahuan
yang diamalkan.
Saya ingin
memberikan contohnya seseorang yang belajar shalat. Dia sudah mempelajari bahwa
shalat itu terdiri dari membaca fatihah, ruku', sujud, tahiyat dan lainnya.
Tapi dia tidak pernah mencoba untuk melakukannya apakah dia sudah benar benar
tahu tentang shalat. Satu contoh lagi, seorang anak yang mempelajari cara agar
bisa naik sepeda ontel, dia bisa menyebutkan caranya, bahwa kalau naik sepeda
ontel itu pertama harus begini, kedua harus begitu dan sebagainya, tapi dia
tidak pernah mempraktekkannya. Jadi tak ada guna pintar dalam hal apa pun jika
tidak bisa mengamalkannya. Pengamalan ini akan menjadi sangat penting dalam
islam. Karena hampir setiap ilmu syariat itu haruslah di amalkan.
Ilmu yang
diamalkan biasanya akan sangat mudah untuk teringat dalam benak kita. Karena
ilmu yang kita amalkan tersebut bukan lagi menjadi pengetahuan bagi kita tapi
bisa menjadi karakter yang melekat bagi kita.