Binatang dari Filum Platyhelminthes (dalam bahasa yunani ‘Platy’berarti pipih, ‘helmins’berarti cacing) atau juga disebut Flatworm mempunyai dorsal dan ventral yang rata dan karena itu di kenal sebagai cacing pipih. Cacing pipih diketahui tidak mempunyai rongga tubuh sejati dan dijuluki sebagai Acoelomates. Pada bab 10 dan 11 kini akan tau peralihan dari Acoelomates ke binatang yang memiliki rongga tubuh.
Cacing
pipih hidup bebas, tinggal di air segar dan air asin atau sebagai parasite.
Cacing pipih yang parasite adalah cacing
termatodes dan cacing cestodes. Mereka secara luas menyebar di antara
manusiadan vertebrata lain sering menyebabkan penyakit ddan terkadang kematian
pada inangnya.
Beberapa
kemajuan adalah meperlihatkan oleh cacing pipih daripada coelenterates dan
ctenophores. Mereka adala filum pertama yang membangun tingkat system organ
dengan sempurna dan mempunyai sebuah kepala dengan sistem organ indra dan
sistem saraf pusat. Cacing pipih mempunyai bentuk yang simestris dan memiliki
tiga jaringan embrional, yang disebut mesoderm atau mesodermal. Sebab itu,
mereka bersifat tripoblastic: struktrur mereka berasal dari ectoderm, endoderm,
dan mesoderm.
Ada
3 kelas dari platyhelmintes: Turbellaria, yang kebanyakan hidup bebas; Trematoda dan
Cestoda, yang keseluhurannya parasite.
Planaria-
Seekor Turbellarian Air Tawar
Kebanyakan
Planaria air tawar terdapat di Negara-negara serikat. Ia hidup tanaman air di
kolom;sekitar tepi kolam, dan di sungai
kecil di bawah batu. Permukaan atas dari planaria ini hitam, coklat, belang,
dan berbintik putih tidak beraturan. Permukaan bawahnya putih atau kaabu-abuan.
Tubuhnya lebar dan tumpul pada ujung anterior dan runcing pada ujung posterior;
dan panjangnya mencapai 15-18 mm.
Pada
anterior atau ujung kepala terdapat tonjolan auricle yang berisi sel indara
penciuman. Sepasang mata terdapat pada di bagian dorsal
di antara auricle tersebut. Mulut tidak terdapat kepala tapi pada bagian tengah
binatang tersebut pada bagian ventralnya. Mulut ini terbuka ke dalam sebuah
lubang yang di kelilingi oleh sebuah saluran berotot yaitu Faring yang menempel
pada ujung proksimalnya. Faring terdiri dari lapisa otot komplek dan beberapa
sel kelenjar. Dengan otot tersebut, faring bisa menjulurkan mulut beberapa jauh
ketika makan. Pada bagian ventral, posterior ke faring terdapat sebuah genital
pore (hanya ada pada pada binatang yang dewasa secara seksual). Permukaan
ventral tubuh ditutupi oleh undulipodia dan kelenjar pensekresi lender.
Jaringan
mesodermal pangkal (berada antara dinding tubuh dan usus) terdiri dari sel
mesenkim. Sel mesenkim ini di tempelkan pada lubang berserabut untuk membentuk
jaringan penyambung yang disebut parenkim. Otot yang banyak mengembang,
saraf, pencernaan, system pencernaannya
tersusun sedemikian rupa untuk fungsi tanpa koordinasi system peredaran darah,
system respirasi, coelom atau anus. System pencernaan dari planaria terdiri
dari mulut, faring, dan sebuah usus dengan 3 saluran tubuh yang masing-masing
mempunyai beberapa cabang-cabang yang lebih kecil.
Makanan
planaria adalah larva insekta, cacing, crustacean, dan binatang kecil lain yang
hidup atau mati. Aurikel di gunakan untuk menemukan makanan, pada suatu lokasi,
planaria memasukan faringnya ke dalam tubuh lubang tubuh mangsanya dan mensekresikan
endopeptidase yang merusak organ dan jaringan kemudian menghisapnya. Pencernaan
terjadi di dalam lapisan sel usus planaria. Hanya ada satu yang terbuka ke
lubang pencernaan seperti pada Cnidaria, materi yang tidak di cerna keluar
melalui mulut. Sari makanan diedarkan dalam cabang sistem pencernaan dan dalam
ruangan yang terisi oleh cairan dalam parenkim
Ada
jaringan komplek dari pembuluh kecil pada setiap sisi binatang ini, yaitu
cabang sel api. Sebuah sel api luas dan cekung, dengan sebuah kerumunan
undulipodia yang berkelap-kelip yang memanjang dari ke pusat lubangnya; ini
menciptakan sebuah arus, memaksa mengumpulkan cairan beberapa saluran yang mana
membuka pada bagian beberapa pori.
Sistem otot terdiri dari 3 kumpulan otot, sebuah lapisan siruahkuler
di bawah epidermis, sebuah lapisan
longitudinal berada tepat di bawah lapisan sirkuler, dan otot dorsoventral yang berada di dalam
parenkim.
Sistem saraf sudah lebih berkembang, terdiri dari jaringan mass
yang berbentuk V terbalik, sebuah otak, dan 2 saraf tali longitudinal yang di
hubungkan oleh saraf-saraf yang melintang. Saraf melewati berbagai bagian ujung
anterior tubuh. Mata berpigmen sangat sensitif terhadap cahaya tetapi tidak
membentuk gambar.
Reproduksi
terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual (pembelahan),
planaria memisah secara tranversal atau membujur, setiap bagian menyusun
kembali menjadi binatang sempurna. Reproduksi secara seksual adalah dengan
fertilisasi silang saja, meskipun pada setiap planar terdapat organ seksual
jantan dan betina. Tidak ada masa larva dalam perkembangan.
Planaria
menunjukkan kekuatan luar biasa regenerasi. Jika satu individu memotong secara
tranversal menjadi dua, akhir anterior akan berregenerasi menjadi ekor
sedangkan dan ujung posterior menjadi kepala baru.
Liver Fluke (Cacing Hati); (Fasiola hepatica-A Termatoda)
Fasciola hepatica atau
cacing hati domba, terdapat pada saluran empedu hati domba, sapi, babi dan
beberapa herbivora lainnya. Infeksi manusia jarang terjadi tetapi bisa terjadi
melalui konsumsi tumbuhan air yang dipenuhi dengan kista cacing.
Mulut
dari Fasciola ini berada di tengah
sebuah otot yang berbentuk cakram, the
oral sucker. Ventral sucker (acetabulum)
bertindak sebagai organ tambahan. Antara mulut dan ventral sucker tedapat
genital pore di mana telur keluar. Ekskretori pore berada pada posterior paling
ujung dari tubuh.
Tubuh
dari cacing hati ini tertutupi oleh kutikula tebal yang elastic. Parenkim adalah
jaringan longgar yang berada antara dinding tubuh dan alat pencernaan; di
dalamnya tersimpan organ-organ internal. Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
otot faring, esophagus pendek, dan usus dengan dua cabang utama. Ada sebuah
sistem pengeluaran yang kompleks dari sel api mengalir ke kumpulan pembuluh dan
kemudian menuju ke dua pembuluh balik utama yang menyatu, membentuk sebuah otot
epitel bladder yang terhubung ke lubang ekskretori.
Sistem
saraf terdiri dari ganglion kecil (pada ujung anterior) memberi dampak pada
serangkaian saraf longitudinal dengan urat saraf yang saling berhubungan. Organ
indra ada dengan tidak terbatas. Lapisan otot yang kompeks berada hanya ada di
bawah kutikula.
Kebanyak
dari Trematoda adalah hemaprodit dengan perkembangan yang baik duoan organ reproduksi
jantan dan betina yang komplek ada ketika dewasa. Proses pemasakan telur di
mulai di uterus cacing, telur-telur ini melalui saluran empedu domba dan masuk
ke ususnya, dan dan akhirnya tebawa keluar bersama feses. Telur yang bertemu
dengan air berkembang selama 15 hari atau lebih, kemudian menetas, melepaskan larva yang berundulipodia (Miracidia), yang berenang hingga menyerang spesies tertentu dari keong
air di mana mereka bersembunyi
dalambeberapa minggu masing-masing larva menjadi tubuh seperti kantong
atau sporokis. Sebuah proses komplek menghasilkan larva berekor panjang . larv
aberekor panjang ini meninggalkan siput berenang dalam waktu yang sebentar lalu
kista di sebuah daun atau daun rumput. Encysted cercariea disebut meta. Jika
rumput tersebut di makan sapi metacescaria keluar dari dinding kista di usus
kecil dan membuat jalan membuat jalan menuju saluran empedu dalam hati sapi
dimana mereka berkembang cacing dewasa, dalam kurun waktu 6 minggu.
Satu cacing hati
kemungkinan memproduksi sebanyak 500 ribu telur karena dalam empedu sapi
kemungkinan terdapat lebih dari 200 cacing dewasa, mungkin ada sebanyak 100 juta telur yang satu
hewan parasit. Banyaknya telur yang diproduksi oleh satu cacing itu sangat
penting karena banyak telur yang tidak sampai ke air. Kebanyakan larva tidak
menemukan spesies tertentu dari siput yang penting untuk perkembangan lebih
jauh dan metacercariae; yang mana ??
Cacing pipihpada babi
Cacing pipih pada babi
hidup (sebagai dewasa) dalam alat pencernaan dari manusia. Panjangnya mencapai
meter, terdiri dari bagian seperti kepaal, Scolex;
dan sejumlah bagian yang sama, proglotid tersusun dalam sebuah rangkaian
linier. Hewan tersebut menempel pada dinding usus bagian dalam dengan alat kait dan penghisap yang berada di
Scolex. Di balik sekolex leher pendek yang di ikuti oleh tali dari proglotdi
yang mana usia dan ukurannya bertambah dari anteriot hingga ujung posterior;
seekor cacing mungkin mengandung 800-900
proglotid.
Tidak ada alat
pencernaan, makanan dicerna dalam usus inangnya yang diserap melalui dinding
tubuh. Sistem saraf sama dengan planaria dan cacing hati tapi tidak begitu
berkembang. Longitudinal dan ekskretory
canal yang bersilangn dengan memiliki banyak cabang yang berakhir di sel api
yang membawa sisa-sisa metabolism tubuh.
Proglotid dewasa hamper
sempurna terisi organ reproduktif.
Embrio berkait enam berkembang dari masing-masing telur masih dalam
proglotid yang matang. Proglotid2
tersebut keluar dari inangnya melalui feses dan mungkin dicerna oleh babi. Larva embrio
berkaki enam keluar selubungnya melalui dinding usus babi menuju ke
pembuluh limfe atau darah. Pada akhirnya mereka di bawa menuju otot voluntari otak atau mata, di mana mereka
membentuk kista. Soclex berkembang dari dari dinding kista dan larva (diketahui
sebagai cacing kntong kemih atau cysticercus ) kemudian mungkin dicerna oleh
manusia (melalui babi yang dimasak secara tidak tepat) kantong kemih dan seckolex yang dilepas mengikatkan
dinding usus man.usia, dimna rangkai dari proglotid berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar